Kamis, 11 September 2014

tugas kepemimpinan pembelajaran

PRAKTIK KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH SMA DI SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG TRI WAHYUNINGTYAS Q100130063 ABSTRAK Kepemimpinan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Banyak model kepemimpinan yang dapat dianut dan diterapkan dalam bebagai organisasi/institusi, baik profit maupun non profit, namun model kepemimpinan yang dipandang cocok untuk diterapkan di sekolah adalah kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership or leadership for improved learning). Sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan kepala sekolah memfokuskan kepemimpinannya untuk menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik. Kepemimpinan pembelajaran sangat cocok diterapkan di sekolah karena misi utama sekolah adalah mendidik semua siswa dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi orang dewasa yang sukses dalam menghadapi masa depan yang belum diketahui dan yang sarat dengan tantangan-tantangan yang sangat turbulen. Misi inilah yang kemudian menuntut sekolah sebagai organisasi harus memfokuskan pada pembelajaran (learning-focused schools), yang meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar (asessment). SMA Negeri 1 Sumberlawang merupakan salah satu SMA Negeri yang ada diwilayah Kabupaten Sragen Kecamatan Sumberlawang, berlokasi di Jln. Raya Solo-Purwodadi Km. 27 Sumberlawang Sragen, Kabupaten Sragen. Visi yaitu berakhlak mulia berbudi pekerti luhur dan berprestasi. Misi yaitu meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas sesuai dengan era global perkembangan Iptek dan Imtaq; meningkatkan prestasi di bidang ekstrakurikuler sesuai dengan kebutuhan masyarakat; meningkatkan program pendidikan yang senantiasa berakar pada agama, adat istiadat, kebudayaan bangsa, berbudi luhur, beraklak mulia dan berwibawa; meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan konseling kepada siswa secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil yang maksimal; menumbuhkan semangat kepada seluruh warga sekolah guna meningkatkan etos belajar dan kerja; menumbuhkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan adat istiadat, kebudayaan bangsa sehingga dapat menjadi sumber kearifan sebagai acuan dalam bersikap bertindak dan bertingkahlaku; menumbuh kembangkan upaya kewirausahaan sesuai bakat minat dan ketrampilan menuju warga sekolah yang sejahtera; mengadakan kelengkapan sarana dan prasarana fisik sekolah sehingga dapat dipakai sebagai acuan kondisi yang konduksif dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran di sekolah; dan menghasilkan lulusan yang berprestasi, sehingga mampu bersaing pada pendidikan/perguruan tinggi dan dunia kerja. Kata Kunci: Kepemimpinan Pembelajaran, SMA Negeri 1 Sumberlawang BAB I PENDALUHUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Banyak model kepemimpinan yang dapat dianut dan diterapkan dalam bebagai organisasi/institusi, baik profit maupun non profit, namun model kepemimpinan yang dipandang cocok untuk diterapkan di sekolah adalah kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership or leadership for improved learning). Sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan kepala sekolah memfokuskan kepemimpinannya untuk menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik. Kepemimpinan pembelajaran sangat cocok diterapkan di sekolah karena misi utama sekolah adalah mendidik semua siswa dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi orang dewasa yang sukses dalam menghadapi masa depan yang belum diketahui dan yang sarat dengan tantangan-tantangan yang sangat turbulen. Misi inilah yang kemudian menuntut sekolah sebagai organisasi harus memfokuskan pada pembelajaran (learning-focused schools), yang meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar (asessment). B. Permasalahan Berdasarkan dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apa arti dan pentingnya kepemimpinan pembelajaran? 2. Apa saja faktor-faktor yang efektif berpengaruh terhadap organisasi pembelajar? 3. Bagaimana butir-butir Penting Kepemimpinan Pembelajaran? 4. Bagaimana kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran terhadap Hasil Belajar? 5. Bagaimana Kompetensi Pemimpin Pembelajaran? 6. Bagaimana Standar Kepemimpinan Pembelajaran? BAB II HASIL LAPORAN Pada tanggal tanggal 27 September 2004 Bapak Gubernur Jawa Tengah, Bapak Mardiyanto meresmikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diberi nama SMA Negeri 1 Sumberlawang. SMA Negeri 1 Sumberlawang merupakan salah satu SMA Negeri yang ada diwilayah Kabupaten Sragen Kecamatan Sumberlawang, berlokasi di Jln. Raya Solo-Purwodadi Km. 27 Sumberlawang Sragen, Kabupaten Sragen. Visi yaitu berakhlak mulia berbudi pekerti luhur dan berprestasi. Misi yaitu meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas sesuai dengan era global perkembangan Iptek dan Imtaq; meningkatkan prestasi di bidang ekstrakurikuler sesuai dengan kebutuhan masyarakat; meningkatkan program pendidikan yang senantiasa berakar pada agama, adat istiadat, kebudayaan bangsa, berbudi luhur, beraklak mulia dan berwibawa; meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan konseling kepada siswa secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil yang maksimal; menumbuhkan semangat kepada seluruh warga sekolah guna meningkatkan etos belajar dan kerja; menumbuhkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan adat istiadat, kebudayaan bangsa sehingga dapat menjadi sumber kearifan sebagai acuan dalam bersikap bertindak dan bertingkahlaku; menumbuh kembangkan upaya kewirausahaan sesuai bakat minat dan ketrampilan menuju warga sekolah yang sejahtera; mengadakan kelengkapan sarana dan prasarana fisik sekolah sehingga dapat dipakai sebagai acuan kondisi yang konduksif dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran di sekolah; dan menghasilkan lulusan yang berprestasi, sehingga mampu bersaing pada pendidikan/perguruan tinggi dan dunia kerja. Mulai tahun pelajaran 2007/2008 kelas X menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP). SMA Negeri 1 Sumberlawang mulai tahun pelajaran 2009/2010 dipercaya untuk melaksanakan RINTISAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI (RSKM), sampai sekarang telah mencapai pada tahun ke tiga, perubahan mendasar pada pelaksanaan pembelajaran RSKM ini antara lain 1. Menggunakan Kurikulum KTSP 2. Menerapkan sistem Moving Class (siswa berpidah kelas sesuai dengan jadwal mata pelajaran) 3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75 4. Pembelajaran berbasis ICT Untuk meningkatkan kualitas peserta didik, diberikan program pengayaan dan komputer yang pelaksanaannya pada sore hari mulai pukul 14.00 hingga pukul 16.30. Untuk pengayaan materi pelajaran, serta pelatihan soal-soal guna memantapkan persiapan dalam menghadapi Ulangan semester, Ujian Nasional, maupun tes masuk Perguruan Tinggi diberikan untuk siswa kelas XI dan XII. Satu minggu dua kali yaitu Senin, Rabu untuk kelas XI, dan Selasa, Kamis untuk kelas XII dua mata pelajaran tiap pertemuan/hari atau 4 mapel dalam satu minggu. Mapel yang diberikan adalah mapel yang masuk Ujian Nasional dengan memperhatikan permintaan siswa. Ekstra Komputer diberikan untuk Kelas X, sekali dalam satu minggu @pertemuan 75 menit. Diawal diberikan materi tentang INTERNET dengan maksud anak-anak seawal mungkin mengerti tentang bagaimana memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan sumber belajar. Bahasa pemrograman Pascal diberikan untuk meningkatkan logika berfikir siswa, selain berguna untuk persiapan menghadapi lomba/ olimpiade komputer. Kegiatan Pengembangan Diri (pada KTSP) diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya serta mengembangkan bakat yang dimilikinya. Kegiatan ini meliputi bimbingan Konseling dan kegiatan ekstra kurikuler seperti Olahraga, Pramuka/PMR, kelompok KIR, Paskibra, Kepecinta alaman dan sebagainya. BAB III PEMBAHASAN A. Arti dan Pentingnya Kepemimpinan Pembelajaran 1. Arti Kepemimpinan Pembelajaran Kepemimpinan pembelajaran atau kepemimpinan instruksional adalah kepemimpinan yang memfokuskan/menekankan pada pembelajaran yang komponen-komponennya meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen (penilaian hasil belajar), penilaian serta pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah. 2. Pentingnya Kepemimpinan Pembelajaran Kepemimpinan pembelajaran penting diterapkan di sekolah karena kemampuannya dalam membangun komunitas belajar warganya dan bahkan mampu menjadikan sekolahnya sebagai sekolah belajar (learning school) memiliki perilaku-perilaku sebagai berikut memberdayakan warga sekolah seoptimal mungkin, memfasilitasi warga sekolah untuk belajar terus dan belajar ulang, mendorong kemandirian setiap warga sekolahnya, memberi kewenangan dan tanggungjawab kepada warga sekolahnya, mendorong warga sekolah untuk akuntabilitas terhadap proses dan hasil kerjanya, mendorong teamwork yang (kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan lincah/cepat tanggap terhadap pelanggan utama yaitu siswa), mengajak warga sekolahnya untuk menjadikan sekolahnya berfokus pada layanan siswa, mengajak warga sekolahnya untuk siap dan akrab menghadapi perubahan, mengajak warga sekolahnya untuk berpikir sistem, mengajak warga sekolahnya untuk komitmen terhadap keunggulan mutu, dan mengajak warga sekolahnya untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus. B. Faktor-faktor yang efektif berpengaruh terhadap organisasi pembelajaran Menurut Marquardt (2002) ada beberapa faktor kekuatan yang mempengaruhi perubahan organisasi pembelajaran, yaitu: (1) globalisasi dan ekonomi gelobal, (2) Teknologi, (3) transformasi radical dalam dunia kerja, (4) pengaruh peningkatan pengguna, (5) Munculnya pengetahuan dan pembelajaran sebagai aset utama organisasi, (6) mengubah peran dan harapan pekerja, (7) keragaman tempat kerja dan mobilitas, dan (8) meningkat cepat perubahan dan kekacauan. C. Butir-butir Penting Kepemimpinan Pembelajaran Butir-butir penting kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dapat dituliskan sebagai berikut 1. Memahami peran kepala sekolah yang perlu dikembangkan: a. mengelola adalah sebagian dari kepemimpinan, b. menerapkan peran kepemimpinan sekolah lebih cenderung sebagai pelayan dari pada sebagai penguasa/bos, dan c. mengembangkan gaya kepemimpinan yang luwes dan gaya bicara yang enak, dan menghindari gaya kepemimpinan yang kaku. 2. Melaksanakan tanggung jawab secara akuntabel: a. membangun komunitas belajar di sekolah untuk kesuksesan siswa, b. mendorong tanggung jawab seluruh mitra kerja atau pemangku kepentingan, c. menggalang sumber daya masyarakat untuk kepentingan siswa, d. membantu siswa agar sukses dalam belajarnya, dan e. menghindari mencari kambing hitam atas ketidaksuksesan, berpikir dan berperilaku positif untuk maju. 3. Mengerjakan sesuatu dengan professional: a. selalu membaca diri dan melakukan refleksi, b. mencari cara-cara untuk mengembangkan diri sendiri, membimbing orang lain dan memberi kontribusi terhadap orang lain berdasarkan profesi yang dimiliki, c. merangkul perubahan sebagai teman, dia akan membuat anda tetap aktif, mawas diri dan berkembang, d. menjadi orang nomor satu sebagai model pembelajar sepanjang hayat dengan membangun masyarakat pembelajar disekolah, e. selalu mengasah peran anda sebagai kepemimimpinan pembelajaran f. menyediakan waktu untuk rajin mengunjungi kelas, g. mengkomunikasikan keinginan kuat anda untuk berhasil kepada guru dan siswa dalam bentuk kata-kata dan tindakan, h. menerjemahkan visi sekolah ke dalam kegiatan harian, dan i. memfasilitasi kelompok kerja berdasarkan kepemimpinan pembelajaran. 4. Selalu mempertahankan: a. menjadi pengarah terhadap tercapainya tujuan sekolah, b. menjadi pendukung yang jelas, c. memandang kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar, dan d. gembira dalam bekerja. D. Kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Menurut sintesis penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa perilaku kepala sekolah (pemimpin pembelajaran), guru, dan staf memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap peningkatan efektivitas pembelajaran di sekolah, yang meliputi hal-hal berikut meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua siswa dapat belajar dan sekolah membuat perbedaan antara yang berhasil dan yang gagal; menegaskan bahwa belajar sebagai alasan utama terhadap keberadaan seseorang disekolah, termasuk penekanan terhadap penting dan berharganya pencapaian yang tinggi terhadap kemampuan berbicara dan menulis; memiliki pemahaman yang jelas terhadap visi dan misi sekolah dan mampu menyatakannya secara langsung, dalam ungkapan yang konkrit, membangun dan memfokuskan pembelajaran sebagai sumber penyatuan berpikir, sikap, dan tindakan warga sekolah; mencari, merekrut, dan menggaji anggota staf yang mendukung visi dan misi sekolah dan berkontribusi terhadap keefektifannya; mengetahui dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang baik; menyebarluaskan praktik-praktik proses belajar mengajar yang efektif terhadap guru-guru lain; mengetahui tentang penelitian pendidikan, menekankan pentingnya penelitian bagi perbaikan sekolah, urun rembuk, dan menerapkannya dalam pemecahan masalah; mencari program-program yang inovatif, amati, dan libatkan staf untuk berpartisipasi dalam mengadopsi dam mengadaptasi program tersebut; tetapkan harapan atau target kualitas kurikulum melalui penggunaan standar dan petunjuk-petunjuk yang diberikan, cek secara berkala kesesuaian, kurikulum dengan pembelajaran dan penilaian, tetapkan kegiatan kurikulum yang diprioritaskan, dan monitor pelaksanaan kurikulum; cek kemajuan siswa secara berkala berdasarkan data kinerja yang ada, dan publikasikan kepada para guru agar mereka dapat melihat kesenjangan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang dicapai oleh siswa; milikilah harapan yang tinggi terhadap seluruh guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan standar yang tinggi melalui kesepakatan model yang dibuat bersama oleh guru, lakukan kunjungan kelas untuk mengamati pembelajaran, fokuskan kegiatan supervisi untuk meningkatkan pembelajaran, dan persiapkan serta monitor kegiatan-kegiatan pengembangan guru; dan komunikasikan harapan anda bahwa program pembelajaran yang telah disepakati sesuai dengan rencana, strategi peningkatan yang sistematis, prioritas kegiatan yang jelas, dan pendekatan-pendekatan baru, harus dilaksanakan dengan baik. E. Standar Kepemimpinan Pembelajaran Standar kepemimpinan pembelajaran berdasarkan hasil-hasil penelitian maupun hasil-hasil kesepakatan para akademisi dan para praktisi kepemimpinan pembelajaran yaitu Standar A: Peningkatan secara berkelanjutan adalah melaksanakan pendekatan yang sistematik dan koheren untuk menuju peningkatan secara berkelanjutan dalam prestasi akademik seluruh siswa. Standar B: Kultur Pembelajaran adalah menciptakan kultur pembelajaran yang progresif/kondusif di sekolahnya agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan setinggi-tingginya. Standar C: Kepemimpinan Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar adalah memfasilitasi peningkatan mutu pembelajaran di sekolahnya berdasarkan hasil evaluasi dan dilakukan secara terus menerus dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar siswa seoptimal mungkin. Standar D: Pengembangan Profesionalisme Guru secara Terus Menerus adalah melakukan pengembangan profesionalisme warga sekolahnya terutama guru yang dilakukan secara terus-menerus dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar siswa seoptimal mungkin. Standar E: Manajemen Sekolah adalah memfasilitasi warga sekolah (guru, siswa, karyawan) agar menjadi pebelajar yang baik dan mengembangkan pembelajaran yang efektif melalui pemanfaatan berbagai sumber belajar yang tersedia dan yang perlu disediakan jika belum ada. Standar F: Etika adalah memfasilitasi peningkatan secara berkelanjutan dalam meningkatkan keberhasilan belajar siswa melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan standar etika paling tinggi dan mendorong pendampingan berupa tindakan politis apabila diperlukan. Standar G: Perbedaan adalah memfasilitasi toleransi terhadap perbedaan latar belakang siswa, baik dari suku, agama, ras, jenis kelamin, dan asal usul. F. Kompetensi Pemimpin Pembelajaran Kompetensi adalah kemampuan melakukan sesuatu yang dimensi-dimensinya meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Seperangkat kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran adalah sebagai berikut merumuskan dan mengartikulasikan tujuan pembelajaran; mengarahkan dan membimbing pengembangan kurikulum; membimbing pengembangan dan perbaikan proses belajar mengajar (PBM); mengevaluasi kinerja guru dan mengembangannya; membangun komunitas pembelajaran; menerapkan kepemimpinan visioner dan situasional; melayani siswa dengan prima; melakukan perbaikan secara terus menerus; menerapkan karakteristik kepala sekolah efektif; membangun Warga Sekolah agar Pro-perubahan; membangun teamwork yang kompak; dan memberi contoh dan menginspirasi warga sekolah. BAB IV PENUTUP Kepala sekolah yang efektif harus melaksanakan sejumlah standar yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu, kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran harus juga mampu membangun kebersamaan warga sekolahnya dan meyakinkan mereka bahwa kebersamaan inilah yang akan membawa keberhasilan sekolah, yaitu mencapai hasil belajar yang diharapkan. Kepala sekolah yang efektif juga mampu meyakinkan warga sekolahnya bahwa program-program, kegiatan-kegiatan, aturan main, dan sebagainya. yang difokuskan pada siswa dan pembelajaran akan mampu mengangkat hasil belajar siswa, baik akademik maupun non akademik. SMA Negeri 1 Sumberlawang merupakan salah satu SMA Negeri yang ada diwilayah Kabupaten Sragen Kecamatan Sumberlawang, berlokasi di Jln. Raya Solo-Purwodadi Km. 27 Sumberlawang Sragen, Kabupaten Sragen. Pada bulan September 2004 SMA Negeri 1 Sumberlawang menempati gedung baru di desa Pendem tepatnya Jln. Raya Solo-Purwodadi Km. 27 Sumberlawang Sragen, Kabupaten Sragen yang ditempati hingga sekarang, tanah yang dulu merupakan tanah bengkok carik desa Pendem. Visi yaitu berakhlak mulia berbudi pekerti luhur dan berprestasi. Misi yaitu meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas sesuai dengan era global perkembangan Iptek dan Imtaq; meningkatkan prestasi di bidang ekstrakurikuler sesuai dengan kebutuhan masyarakat; meningkatkan program pendidikan yang senantiasa berakar pada agama, adat istiadat, kebudayaan bangsa, berbudi luhur, beraklak mulia dan berwibawa; meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan konseling kepada siswa secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil yang maksimal; menumbuhkan semangat kepada seluruh warga sekolah guna meningkatkan etos belajar dan kerja; menumbuhkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan adat istiadat, kebudayaan bangsa sehingga dapat menjadi sumber kearifan sebagai acuan dalam bersikap bertindak dan bertingkahlaku; menumbuh kembangkan upaya kewirausahaan sesuai bakat minat dan ketrampilan menuju warga sekolah yang sejahtera; mengadakan kelengkapan sarana dan prasarana fisik sekolah sehingga dapat dipakai sebagai acuan kondisi yang konduksif dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran di sekolah; dan menghasilkan lulusan yang berprestasi, sehingga mampu bersaing pada pendidikan/perguruan tinggi dan dunia kerja. DAFTAR PUSTAKA Bernard M. Bass. 2000. The Future of Leadership in Learning Organizations. Journal of Leadership & Organizational Studies 2000; 7; 18 Daresh, John C.,Playko, Marshal A. 1995. Supervision as a Proactive Process, Waveland press. Deal, T.E. and Peterson, K.D. 1998. Shaping School Culture: The Heart of Leadership. San Fransisco, CA. Jossey Bass Publishers. F:\Mary Jo\Education Leadership Redesign Commission\Tennessee Standards for Instructional Leaders Packet.doc vlb 3/21/07 Fink, Elaine and B. Resnicl, Lauren (2003). Developing Principals as Instructional Leaders. Guston, Sandra Lee. 2002. The Instructional Leadership toolbox: A Handbook for Improving Practice. California: Sage Publication. Glatthorn, A.A.1993. OBE Reform and the Curriculum Process. Journal of Curriculum and Supervision, 8, 4, pp. 354-363 Hoyle, J.R., English, F.W., & Steffy, B.E. 199. Skills for Successful Leaders (2nd Edition). Arlington, VA. American association of School Administrators. Marquardt , Michael J. 2002. Building the Learning Organization Mastering the 5 Elements for Corporate learning. Davies-Black Publishing, Inc. Palo Alto, CA Senge Peter. 2000. A Fifth Discipline Resource Schools That Learn: A Fifth Discipline Field book for Educators, Parents, and Everyone Who Cares About Education. New York: Doubleday, h. 5-11 PRAKTIK KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH SMA DI SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG Diajukan kepada Prof. Bambang Sumardjoko untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Kepemimpinan Pembelajaran Disusun Oleh: TRI WAHYUNINGTYAS Q 100130063 2B PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar